يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.” (Qs Al-Baqarah: 183)
Manfaat Pertama: Keharusan Puasa bagi
Setiap Orang
Para ilmuwan hari ini menganggap puasa sebagai
fenomena yang vital dan fitri, dimana kehidupan yang sempurna dan kesehatan
yang baik tidak bisa diperoleh tanpanya. Apabial seseorang atau bahkan seekor
binatang tidak berpuasa, maka ia akan terjangkit berbagai macam penyakit.
McFadon, seorang ahli kesehatan Amerika, mengatakan, ‘Setiap orang perlu puasa,
karena kalau tidak maka ia akan sakit. Karena racun makanan berkumpul dalam
tubuh dan membuatnya seperti orang sakit, memberatkan tubuhnya, dan mengurangi
vitalitasnya. Apabila ia berpuasa, maka berat badannya menurun, dan racun-racun
ini terurai daritubuhnya dan keluar, sehingga tubuhnya menjadi bersih secara
sempurna, lalu bobot tubuhnya akan kembali naik, dan sel-selnya kembali baru
dalam waktu tidak lebih dari 20 hari setelah berhenti puasa. Pada saat itu ia
merasakan vitalitas dan kekuatan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya.’
Di antara manfaat kesehatan dari puasa adalah:
1. Merilekskan tubuh dan memperbaiki syarafnya.
2. Menyerap zat-zat yang mengendap di usus. Pengendapan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan perubahan endapan itu menjadi kotoran yang beracun.
3. Memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan.
4. Mengembalikan vitalitas organ pembuangan, dan memperbaiki fungsinya untuk membersihkan tubuh, yang mengakibatkan terkontrolnya stabilitas dalam darah dan berbagai cairan dalam tubuh.
5. Mengurai zat-zat yang berlebihan dan endapan-endapan di dalam jaringan yang sakit.
6. Mengembalikan keremajaan dan vitalitas sel-sel dan berbagai jaringan dalam tubuh.
7. Menguatkan indera dan meningkatkan IQ.
8. Memperbagus dan membersihkan Kulit.
2. Menyerap zat-zat yang mengendap di usus. Pengendapan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan perubahan endapan itu menjadi kotoran yang beracun.
3. Memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan.
4. Mengembalikan vitalitas organ pembuangan, dan memperbaiki fungsinya untuk membersihkan tubuh, yang mengakibatkan terkontrolnya stabilitas dalam darah dan berbagai cairan dalam tubuh.
5. Mengurai zat-zat yang berlebihan dan endapan-endapan di dalam jaringan yang sakit.
6. Mengembalikan keremajaan dan vitalitas sel-sel dan berbagai jaringan dalam tubuh.
7. Menguatkan indera dan meningkatkan IQ.
8. Memperbagus dan membersihkan Kulit.
Alexis Carrel, pemenang hadiah Nobel di bidang
kedokteran, dalam bukunya Man the Unknown mengatakan, ‘Banyaknya porsi makanan
dapat melemahkan fungsi organ, dan itu merupakan faktor yang besar bagi berdiamnya
jenis-jenis kuman dalam tubuh. Fungsi tersebut adalah fungsi adaptasi terhadap
porsi makanan yang sedikit…Gula pada jantung bergerak, dan bergerak pula lemak
yang tersimpan dalam kulit. Semua organ tubuh mengeluarkan zat khususnya untuk
mempertahankan keseimbangan internal dan kesehatan jantung. Puasa benar-benar
membersihkan dan pengganti jaringan tubuh kita.’
Manfaat Kedua: Minimal Puasa Satu Bulan
dalam Setahun
Allah berfirman, “Karena itu, barangsiapa di
antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu.” (Qs Al-Baqarah: 185)
Prof. Nicko Lev dalam bukunya Hungry for Healthy mengatakan, ‘Setiap orang harus berpuasa dengan berpantang makan selama empat minggu setiap tahun, agar ia memperoleh kesehatan yang sempurna sepanjang hidupnya.’
Prof. Nicko Lev dalam bukunya Hungry for Healthy mengatakan, ‘Setiap orang harus berpuasa dengan berpantang makan selama empat minggu setiap tahun, agar ia memperoleh kesehatan yang sempurna sepanjang hidupnya.’
Manfaat Ketiga: Mengenai Penetapan Waktu
Puasa dari Matahari Terbit hingga Matahari Terbenam
Waktu puasa syar‘i adalah dari terbitnya matahari
hingga terbenamnya matahari, dengan tidak berlebihan saat berbuka puasa.
Penelitian ilmiah membuktikan bahwa jarak waktu yang tepat untuk puasa adalah
antara 12 hingga 18 jam. Sesudah itu, simpanan gula dalam tubuh mulai terurai.
Dreanik dkk. pada tahun 1964 mencatat sejumlah penyakit komplikasi kritis
akibat berpuasa lebih dari 31 hari (wishal). Di sini tampak jelas mukjizat
Nabawi dalam larangan puasa wishal atau bersambung.
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda, ‘Janganlah kalian puasa wishal.’ Para sahabat bertanya, ‘Tetapi engkau berpuasa wishal, ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Kalian tidak sepertiku. Sesungguhnya Tuhanku memberiku makan dan minum saat aku tidur malam.’
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda, ‘Janganlah kalian puasa wishal.’ Para sahabat bertanya, ‘Tetapi engkau berpuasa wishal, ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Kalian tidak sepertiku. Sesungguhnya Tuhanku memberiku makan dan minum saat aku tidur malam.’
Manfaat Keempat:
Penelitian ilmiah membuktikan urgensi makan sahur
dan berbuka untuk mensuplai tubuh dengan asam lemak dan amino. Tanpa kedua zat ini,
lemak dalam tubuh akan terurai dalam jumlah besar, sehingga mengakibatkan
sirosis pada hati, dan menimbulkan berbagai bahaya besar bagi tubuh. Nabi saw
bersabda, ‘Umatku akan tetap dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan
berbuka dan mengakhirkan sahur.’
Manfaat Kelima: Pantang terhadap Makan,
Minum dan Persetubuhan Menjaga dari Berbagai Bahaya Kesehatan
Berbagai penelitian ilmiah membuktikan bahwa
berpantang terhadap makanan saja terkadang menimbulkan sejumlah resiko. Resiko
terpenting adalah turunnya kadar garam dan cairan dalam tubuh, sehingga
mengakibatkan berbagai macam penyakit, dan terkadang sampai kepada kematian.
Persetubuhan mengakibatkan seseorang kehilangan 76 kkal, dan itu membahayakan
seseorang jika dilakukan dalam keadaan berpuasa.
Manfaat Keenam: Keringanan untuk Orang
Sakit dan Musafir
Alain Saury menjelaskan bahwa nilai puasa dalam
menentukan vitalitas dan semangat tubuh, meskipun dalam kondisi sakit. Ia
mengajukan beberapa kasus beberapa orang yang usianya lebih dari tujuh puluh
tahun. Dengan puasa mereka bisa mengembalikan vitalitas tubuh dan psikologis
mereka sehingga sejumlah orang di antara mereka mampu kembali bekerja di pabrik
atau di ladang.
Jadi, keringanan dalam puasa bagi orang yang
sakit dan musafir itu terkait dengan beban berat. Allah berfirman, “Dan
barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu.” (Qs Al-Baqarah: 185)
Manfaat Ketujuh: Urgensi Puasa Enam Hari
pada Bulan Syawwal dan Tiga Hari pada Setiap Bulan
Puasa adalah sarana satu-satunya yang efektif
untuk detoksinasi racun yang menumpuk di dalam tubuh. Puasa membersihkan
saluran pencernaan secara sempurna dari bakteri-bakteri selaam satu minggu
puasa. Proses detoksinasi untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan racun yang
menumpuk pada jaringan tubuh melalui air liur, getah lambung, getah kuning, dan
getah pankreas, usus, mucus, air seni, dan keringat. Kadar getah dan tingkat
keasamannya jauh berkurang dengan berpuasa.
Dr. Muhammad Said al-Buthi mengatakan, ‘Puasa
dapat mencegah penumpukan zat-zat beracun yang berbahaya seperti asam pada air
seni, serta fosfat amoniak dan magnesia pada darah, serta dampak-dampanya,
yaitu penumpukan racun pada sedi dan kandung kemih, dan mencegah penyakit
rematik.
Berbagai penelitian medis membuktikan bahwa puasa
sehari itu dapat menghilangkan ampas dan racun yang mengendap selama sepuluh
hari. Maksudnya, seseorang itu perlu berpuasa 36 hari selama setahun. Dari sini
kita memahami hikmah perintah Nabi saw untuk berpuasa selama enam hari bulan
Syawwal, agar proses detoksinasi itu sempurna.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari,
bahwa Nabi saw bersabda, ‘Barangsiapa berpuasa bulan Ramadhan lalu
melanjutkannya dengan puasa enam hari bulan puasa, maka itu seperti puasa
setahun.’
Mengenai perintah Nabi saw untuk puasa tiga hari
setiap bulan (Ayyumul Bidh), pengetahuan modern pada tahun-tahun terakhir
menemukan bahwa bulan pada hari ke-13, 14, dan 15 itu mengakibatkan peningkatan
sensitifitas syaraf dan ketegangan psikologis hingga tingkat yang dapat membuat
seseorang gila.
Manfaat Kedelapan: Berbuka dengan Kurma
Rasulullah saw sering berbuka dengan kurma basah.
Kalau tidak ada, maka beliau berbuka dengan kurma kering. Kalau tidak ada, maka
beliau berbuka dengan air putih. Ini adalah petunjuk terbaik bagi orang yang
berpantang makan selama berjam-jam. Karena gula dalam kurma itu membuat orang
merasa kenyang, karena ia dicerna dengan cepat dan sampai ke darah dalam
beberapa menit, serta memberi tubuh kekuatan yang diperlukan untuk menjalankan
aktivitas rutinnya. Tetapi seandainya seseorang berbuka dengan makan daging,
dan roti, maka dibutuhkan waktu yang lama untuk mencernanya dan mengubahnya
menjadi gula, seseorang tidak merasa kenyang.
Hikmah yang terkandung di dalam penetapan syariat
ini mustahil diketahui oleh manusia pada waktu al-Qur’an ini diturunkan, dan
hal itu menunjukkan bahwa al-Qur’an itu bersumber dari Allah, sebagaimana Allah
berfirman, “Katakanlah, ‘Al-Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang
mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Furqan : 6)
Dr. Shalih bin Abdul Qawi as-Sanabani
HIKMAH PUASA
HIKMAH PUASA
1. Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat
puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan
jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi
otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah
koroner, meningkatkan tekanan darah rterial dan menambah volume darah ke
jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol
dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat
meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung
koroner, stroke dan lainnya.
2. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang
lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjdi perubahan dan konversi
yang massif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan. Sebelum
didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan
kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan
kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino
penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein ,
lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan
sel lemak yang menggumpal di dalam hati.
3. Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan
tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka
yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah
tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa,
kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah, jantung koroner
dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah
penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit khususnya obesitas,
hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi
lainnya.
4. Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah
membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari
sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di
perut.
5. Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan, balk
dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat
kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan.
6. Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan
konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga
mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini
akan member perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa
ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat
memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah dan menambah
prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
7. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan limfosit hingga sepuluh
kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T
mengalani kenaikkan pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan
rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein
yang meberika pengaruh stumulatif bagi respon imunitas tubuh.
8. Pada pelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apobetta,
menaikkan kadar apoalfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat
menjauhkan seragan penyakit jantung dan pembuluh darah.
9. Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang
bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan
ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah
besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup
jangka panjang.
10. Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian
pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada
hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH),
Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam
pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular
dan pengaruh ke dua testis.
11. Manfaat lain yang perlu penelitian lebih
jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok)
atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral
(netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan
kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
12. Dalam sebuah jurnal endokrin dan
metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan
seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan
(testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan
kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan
penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak
menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa
hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat
melebihi sebelumnya.
13. Bahkan seorang peneliti di Moskow
melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sizofrenia.
Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang
bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga
mengurangi resiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal,
meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak
lagi
14. Pikiran kita yang melambat ketika lapar,
ternyata menjadi lebih tajam. Secara instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima
terkait dengan fakta bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah masalah
kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran semakin
tajam dan kreatif. Sekelompok mahasiswa di University of Chicago diminta
berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental
mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat
nilai “remarkable”.
15. Termasuk manfaat puasa adalah
mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam.
Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan
berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan
kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan puasa
sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau
memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa
16. Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang
bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa untuk hasil yang lebih dari sekedar manfaat
fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat mental dari aktivitas berpuasa, seseorang
harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.
17. Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A.
Moras, mengatakan bahwa seorang pasien wanitanya telah menderita sakit mental
selama lebih dari delapan bulan. Wanita itu telah berobat kesana-kemari
termasuk ke para ahli saraf dengan hasil kurang memuaskan. Ia memintanya untuk
berpuasa. Wanita itu mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan dinyatakan
sembuh setelah berpuasa selama lima minggu. Di dalam otak kita, ada sel yang
disebut dengan “neuroglial cells”. Fungsinya adalah sebagai pembersih dan
penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan
“dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini.
18. Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan
Dr. Ratey, seorang psikiaters dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan
pembatasan asupan kalori akan meningkatkan kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian
terhadap mereka yang berpuasa dan memantau otak mereka dengan alat yang disebut
“functional Magnetic Resonance Imaging” (fMRI). Hasil pemantauan itu
menyimpulkan bahwa setiap individu obyek menunjukkan aktivitas “motor cortex”
yang meningkat secara konsisten dan signifikan.
19. Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama
Mark Mattson, Ph.D., seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s National
Institute on Aging. Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang tepat
seperti berpuasa, secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit
de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil penelitiannya menunjukkan,
bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai 50% dari tingkat normal,
berdampak pada menurunnya denyut jantung dan tekanan darah, dan sekaligus
peremajaan sel-sel otak.